Ruang Untukmu
Bad 981

Bad 981

Bab 981

Anita juga memenuhi keinginan Darma dengan mengizinkannya tinggal di penjara selama beberapa tahun lagi sembari menikmati makanan penjara dengan cuma–cuma.

Siang harinya, dia mengajak Raditya untuk makan siang dan memintanya untuk menemaninya ke sebuah

tempat.

Sementara itu, Darma terus memborbardir dirinya dengan puluhan pesan menanyakan apakah uangnya sudah

siap.

Sebagai tanggapan, Anita berpura–pura takut dan sedih, demi memancingnya untuk setuju bertransaksi di

taman.

Pukul 2 siang, Anita mendapat telepon dari polisi. Mereka sudah menyebar, sehingga Anita bisa menemui Darma di taman kapanpun sehingga mereka bisa segera menangkapnya.

Dia baru saja hendak menuju taman dengan mobil Raditya lima belas menit sebelum transaksi ketika ponselnya berdering. Bajingan tengik itu menelepon, membuat Anita mengernyit saat meraih ponselnya. “Hei, saya sudah berangkat ke taman. Apa lagi yang kamu inginkan?”

“Saya mengubah lokasi pertemuan kita. Saya akan kirim alamat barunya,” ucap Darma dengan nada licik.

Jelas, dia takut Anita akan memanggil polisi, sehingga mengubah alamat lima belas menit sebelum transaksi agar bisa kabur setelah menerima uang itu.

“Baiklah, kirimkan alamatnya dan hentikan permainan ini. Saya tidak punya waktu bermain–main denganmu.” Ujar Anita kesal.

“Yo! Sekarang sudah jadi CEO, kamu berubah! Setiap hari kamu sibuk dengan urusan penting! Anita, perusahaanmu pasti menghasilkan milyaran setiap harinya!”

“Bukan urusanmu.” Anita berkata dingin.

“Oke, sampai bertemu nanti!” Dia menyelesaikan kalimatnya sebelum menutup telepon dan mengirim alamat lokasi pertemuan yang baru.

Sementara itu, mobil Raditya berada di jalan. “Tidakkah kamu mau memberi tahu saya kita mau apa setelah ini?” Anita mengangkat wajahnya, setelah menunduk untuk membaca alamat dan menatap sorot mata gelap

laki-laki itu.

Saat ini Anita tidak berdaya. Raditya tampak satu–satunya orang yang bisa menghentikan Darma karena polisi akan terlambat datang ke sana.

“Baiklah, tetapi kamu harus tenang dan bekerja sama dengan saya,” Anila takut Raditya akan membunuh Darma saat itu juga. Rencananya adalah menjebloskan Darma ke dalam penjara dan menghukumnya selama mungkin.

“Okel Saya mendengarkan.” Dia mengangkat alisnya dan nada suaranya menunjukkan ketidaksukaan. Jelas Anita menyembunyikan sesuatu darinya, yang membuatnya merasa kurang dibutuhkan.

Ini cara yang sangat efektif dan mata laki–laki itu seketika berbinar–binar bahagia. Sambil tersenyum, dia berkata, “Saya mendengarkan!”

Anita mengangguk dan menjelaskan, “Semalam, saya ditelepon Darma. Bajingan itu ingin memeras sepuluh milyar dari saya dengan mengancam akan menyebarkan foto–foto lama saya. Niat saya ingin mendapatkan bantuan polisi untuk menangkapnya. Siapa yang tahu dia mengubah lokasi di menit terakhir? Saya takut terlihat bodoh jika menelepon polisi, jadi tolong bantu saya menangkapnya.”

Anita menatap wajah Raditya setelah menyelesaikan kalimatnya. Raditya menggertakkan giginya dan sorot matanya yang tajam menunjukkan bahwa dia ingin mencabik–cabik Darma setelah menangkapnya.

“Dengan foto apa dia mengancammu?” Matanya menyiratkan amarah.

“Beberapa foto lama saya. Dia mengeditnya dengan photoshop menjadi konten porno dan mengunggalnya di internet,” ucapnya marah.

Raditya menganggap Darma hanyalah bajingan yang mengelabui hati Anita, tetapi rupanya Raditya telah meremehkan kemampuan Darma untuk melakukan tindak kejahatan.

“Di mana dia sekarang?” Raditya menggerakkan giginya.

“Tenang. Foto–foto itu tidak jelas. Mari kita tenang dulu dan kita dapat menangkapnya,” ucap Anita menenangkan, jantungnya menegang saat menatap wajah tampan itu berubah muram.

“Tunjukkan alamatnya.” Raditya mengambil ponsel Anita, yang diberikan oleh Anita padanya. Kemudian dia memeriksa ulang alamatnya sebelum memasukkannya ke dalam sistem navigasi.

Diam–diam Anita mengamati laki–laki di sampingnya ini beberapa kali, hanya mendapatkan wajah tampannya itu kini menegang, matanya menyipit, dan sedang menahan amarahnya. Hati Anita

menghangat saat menyaksikan kekasihnya yang menahan marah itu, yang akan segera membalas dendam untuknya.

Rasanya menyenangkan sekali dilindungi seseorang

Tip: You can use left, right keyboard keys to browse between chapters.Tap the middle of the screen to reveal Reading Options.

If you find any errors (non-standard content, ads redirect, broken links, etc..), Please let us know so we can fix it as soon as possible.

Report