Ruang Untukmu
Bab 927

Bab 927

Bab 927

“Apa lagi yang dikatakan wanita itu?” Raditya percaya kalau Arini pasti mengatakan hal lain kepada Anita, karena kedua gadis itu selalu bertengkar. Begitu Arini mengetahui masalah ini, Arini pasti akan menggunakannya untuk melawan Anita.

“Bukan masalah lagi kalau Arini mengatakan hal–hal lain. Yang terpenting adalah hubungan kita sudah berakhir. Maaf, Raditya. Sayalah yang bajingan karena merayumu. Maaf saya menyinggungmu dengan tidak mengetahui hal ini.” Anita menunduk dan merenung, mengira dirinya telah melakukan kejahatan terbesar.

Namun, dari sudut pandang Raditya, sungguh memilukan melihat Anita dalam keadaan seperti ini. Raditya tidak pernah menyangka kalau Anita akan mundur sejauh ini setelah mengetahui masalah ini. Terlebih lagi, Anita bahkan menyalahkan dirinya sendiri atas hal tersebut dan mematahkan semangatnya.

Raditya menahan keinginan untuk memeluknya, dia mencengkeram buku–buku jari dan wajahnya menjadi sedikit berkedut, menatap sosok langsing Anita yang goyah karena angin. Saat itu, langit sore menjadi suram, seperti akan turun hujan dalam waktu dekat. Dikarenakan Raditya dan Anita masih berdiri, akhirnya hujan mulai turun. Tetesan hujan mengeluarkan suara tetesan air yang deras saat menabrak batu.

“Ayo pulang,” kata Raditya perlahan. Raditya tidak akan membiarkan Anita berdiam di sini lebih lama.

Hal itu juga membuat Anita menjadi frustrasi karena bahkan cuaca buruk menimpanya. Saat dia akan melampiaskan rasa frustrasi itu dengan membiarkan dirinya bermandikan hujan, sepasang lengan mengunci pinggangnya. Raditya menyelipkan rambut Anita ke belakang untuk memperlihatkan wajah mungilnya dan mencium bibir Anita yang dingin yang bercampur dengan kelembutan dan dominasi.

Di tengah hujan, Raditya mencium Anita. Ciuman itu membuat Anita tercengang dan pikirannya terpesona oleh tindakan Raditya. Ciuman itu lebih agresif dari yang ciuman yang terakhir kali. Dikarenakan rasa malu, Anita mencoba mendorong Raditya tetapi hanya ditarik lebih dekat oleh Raditya sampai dia tak punya tempat untuk bersembunyi.

Setelah beberapa saat, Raditya akhirnya melepaskan Anita. Hujan membuat mata Raditya yang berwarna gelap menjadi semakin gelap sementara suara menelan keluar dari tenggorokannya dan bahkan napasnya pun menjadi tak teratur.

“Jangan berani mundur atau mencoba melarikan diri dari saya,” bisik Raditya di telinga Anita, mendominasi,

Kemudian, sebelum Anita sempat bereaksi, dia digendong oleh Raditya.

“Ahhh!” Anita berteriak kaget, tetapi Raditya merupakan pria yang tangguh. Anita tak bisa mengharapkan Raditya menjadi pria yang lembut.

Di pintu masuk markas, Teddy dan keempat pria lain tidak dapat menemukan Anita dan Raditya dan panik saat menyaksikan hujan deras. Teddy dan yang lain bertanya–tanya ke mana Raditya dan Anita pergi karena mereka masih belum kembali.

Tiba–tiba, Jodi mengangkat tangan dan menunjuk ke suatu arah. “Lihat, Pak Raditya dan Nona Anita kembali!” serunya.

Tatapan semua orang mengikuti arah Jodi menunjuk dan melihat Raditya mendekat sambil menggendong seorang wanita di punggungnya di tengah hujan. Terlihat wanita itu sedang meronta sambil memukul–mukul punggung Raditya. Samar–samar para pria itu bisa mendengar wanita itu berkata, “Turunkan saya – Turunkan

saya, Raditya.”

“Nona Anita akan membenci Pak Raditya,” bisik Sandro.

Meski semua mata tertuju pada pasangan itu, Raditya tidak gentar dan terus membawa Anita kembali ke kamar Raditya. Dibandingkan dengan kemarahan dalam suara Anita di awal, Anita kini hampir menangis.

“Lepaskan saya, Raditya. Kamu bajingan!” –

Seruan Anita bercampur dengan kebencian. Teddy dan yang lain yang menyaksikan adegan itu tak berani terlibat dalam masalah ini. Meskipun mereka mendengar ratapan Anita, mereka hanya bisa memberi Anita tatapan simpatik ketika melihat Raditya menggendongnya ke kamar Raditya, bertanya– tanya cara Anita membuat Raditya begitu gusar.

Di antara kerumunan itu, ada Arini. Akan tetapi, dia menatap dengan penuh kecemburuan. Siapa pun yang mengenal Raditya akan mengerti kalau Raditya hanya akan memperlakukan wanita yang dicintainya seperti ini. Jika Raditya bertemu dengan wanita yang tidak membuatnya tertarik, dia bahkan tak akan melirik. Hal ini berarti Anita hanya berulah dan tidak disiksa. Saat mengingat kata–kata yang dikatakan pada Anita hari ini, Arini mau tidak mau berpikir kalau Anita memang punya beberapa rencana rahasia.

Bagus! Bagus sekali! Sekarang, Anita berusaha keras untuk memenangkan tempat di hati Raditya! Sedikit yang orang–orang di sekitar tahu apa yang ada di pikiran gadis pemarah itu. Ya ampun! Saya berharap tanah akan menelan saya! Ah! Semua orang menatap saya!

Tip: You can use left, right keyboard keys to browse between chapters.Tap the middle of the screen to reveal Reading Options.

If you find any errors (non-standard content, ads redirect, broken links, etc..), Please let us know so we can fix it as soon as possible.

Report