Ruang Untukmu
Bab 921

Bab 921

Bab 921

Anita kembali tersipu. Wajahnya terasa panas.

“Berhentilah menatap saya!” seru Anita saat dia sudah merasa tidak tahan lagi dengan tatapan Raditya.

“Kamu bisa melihat saya, tetapi saya tidak boleh melihatmu?” tanya Raditya yang menolak untuk dimanfaatkan dalam situasi seperti ini.

Anita menggigit bibir sambil tertawa. lalu menutupi mata Raditya yang sedikit menekan tulang pipinya yang tajam itu. Kemudian, Anita merasakan bulu mata Raditya yang tebal berkibar di telapak tangannya yang membuat jantung Anita berdegup. Anita segera menyadari kalau hidung mancung dan bibir menggoda Raditya yang dibiarkan terekspos malah terlihat sangat menarik sekarang. Anita menelan ludah diam–diam sambil melepaskan tangan dari mata Raditya. Raditya tampak sedikit terhibur seraya menatap Anita.

“Tatap saya lagi dan saya akan bersikap buruk kepadamu,” kata Anita yang mau tidak mau mengancam Raditya.

“Seburuk apa?” tanyanya sambil berkedip pada Anita, dia tampak sangat tertarik pada hukuman apa pun yang disiapkan Anita padanya.

“Saya …” Anita merasakan air mata yang menggenang. Anita sedang mengancam pria yang suka menggoda saat ini dan merasa seperti mangsa yang menawarkan diri. Anita menggigit bibir dan tetap terdiam, dia malah berkonsentrasi pada tugasnya dan membiarkan Raditya mengamati perasaan Anita.

Raditya menatap wajah Anita yang sangat dekat dengan wajanhnya seolah–olah Raditya ini serigala yang terpaku pada mangsanya. Mata Raditya tertuju pada bibir merah Anita yang lembut dan Raditya diam–diam menempatkan tangannya di belakang kepala Anita.

Saat Raditya mendekatkan wajah Anita ke arahnya, Anita bisa merasakan tekanan lembut tetapi kuat di bagian belakang kepalanya. Saat ini, Anita sampai merasa tersipu. Akan tetapi, dia tidak melawan. Lalu, Anita menutup matanya dan membiarkan tekanan menekan Anita ke arah yang lebih dekat ke bibir Raditya.

Saat kedua pasangan itu akan berciuman, langkah kaki yang panik muncul dari luar ruangan. Pintu yang tidak terkunci itu terbuka, memperlihatkan Teddy dan Jodi. Kedua pria itu tampak bersemangat. Namun, mereka terbelalak dan menarik napas saat melihat pemandangan di sofa.

Anita segera terduduk dan berpaling dari kedua pria itu dengan malu–malu, menyembunyikan wajahnya di balik tangan. Sementara itu, Raditya menunjukkan ekspresi marah di wajahnya, tatapan pria itu terlihat seperti seorang pembunuh. Teddy dan Jodi tak mau mati, jadi mereka segera melaporkan misi yang dilakukan. “Kami sudah menemukan lipstik itu, Raditya.”

Mata Raditya berkilat cerah dan bahkan Anita pun berbalik dengan penuh semangat. “Benarkah? Kalian sudah menemukan lipstik itu?”

“Betul. Begitu kami mengirim sinyal, Nona Anita akan aman dari bahaya.”

“Luar biasa. Apa itu berarti saya bisa pulang ke rumah orang tua saya?” tanya Anita merasa sangat senang sambil menyatukan tangan karena tidak sabar untuk pulang ke rumah.

“Nona Anita, beri kami waktu beberapa hari lagi untuk menyelesaikan misi ini. Dengan begitu, Anda bisa berkumpul kembali dengan keluarga Anda,” janji Jodi.

“Terima kasih banyak.” Anita menatap kedua pria itu dengan rasa terima kasih.

“Jika urusan kalian sudah selesai di sini, keluarlah,” sebuah suara maskolin yang berat tiba–tiba terdengar, menghentikan suasana gembira itu sesaat. Teddy dan Jodi segera pergi, Raditya menutup

pintu di belakang mereka dengan hati–hati. Teddy dan Jodi merasa beruntung memiliki kabar baik untuk dilaporkan atau mereka malah akan kehilangan nyawa mereka.

Anita menoleh ke arah Raditya dengan gembira. “Akhirnya, saya bisa pulang sekarang, Raditya! Saya sudah

aman.”

Anita pikir setidaknya Raditya akan merasa santai dan merasa bahagia dengan berita itu, tetapi dia hanya mengangkat alis sebentar dan menjawab, “Mmm.”

Senyum Raditya sedikit kaku. Kenapa Raditya tidak senang tentang kabar ini?

“Ada apa? Apa kamu tidak bisa berbahagia untuk saya sekarang karena saya bisa pulang?” tanya Anita yang berkedip beberapa kali, melihat ekspresi netral Raditya. Anita sangat bersemangat sehingga dia ingin merayakan peristiwa itu.

“Meskipun kami telah menemukan lipstik itu, hal itu tidak membuktikan kalau kamu sekarang sudah`aman dari bahaya. Perlindungan masih dibutuhkan untuk saat ini.” Raditya tidak santai mendengar berita itu. Sebaliknya, dia sekarang menghadapi masalah mendesak lain yang harus ditangani selain pekerjaan. Jika Anita pulang ke rumah, Anita akan segera mengetahui kalau tunangan Raditya adalah sepupu Anita, yaitu

Ani.

Tip: You can use left, right keyboard keys to browse between chapters.Tap the middle of the screen to reveal Reading Options.

If you find any errors (non-standard content, ads redirect, broken links, etc..), Please let us know so we can fix it as soon as possible.

Report