Ruang Untukmu
Bab 762

Bab 762

Bab 762

Begitu Arya pergi, mata Salsa basah kembali. Ketika menatap tempat tidur, senyum tipis tersungging di bibirnya karena tahu dia tidak akan pernah menyesali selamanya.

Bahkan bila Arya bukan orang yang akan mendampinginya berjalan menuju altar atau bahkan tidak berjalan di sana sama sekali – Salsa akan mengakuinya sebagai laki–laki yang paling dia cintai di sepanjang hidupnya.

Lima belas menit kemudian, Arya bergegas naik ke lantai atas dengan beberapa obat tetes mata yang bisa dia dapatkan di toko obat.

Tertegun untuk beberapa saat, Salsa memilih satu yang biasa dia gunakan dan meminta Arya untuk membantunya sebelum berbaring di tempat tidur.

Arya memandangi wajahnya yang begitu damai dan mendaratkan kecupan lembut di keningnya. Dia tidak akan pergi ke mana–mana. Dia akan berada di sisi Salsa sampai matanya membaik.

Saat itu, ponselnya berdering sebelum dia mengamati sambil mengernyit. Walaupun panggilan penting, dia tidak mengangkatnya.

Di siang hari, mereka makan siang bersama Elan dan Tasya, dan suasananya begitu mengasyikkan. Saat perempuan berbicara tentang perhiasan, yang laki–laki mendengarkan dengan penuh perhatian.

Kemudian, Elan menemani Tasya ke perusahaan untuk menyelesaikan sejumlah pekerjaan, sementara Arya dan Salsa kembali ke rumah.

Salsa begitu lelah setibanya di rumah, sehingga Arya tetap berada di sisinya sampai dia tertidur pulas.

Setelah itu dia membuat panggilan telepon dan penerima langsung mengangkatnya. “Tuan Muda William, tuan ada di mana?”

“Ada apa?”

“Tiga hari lalu, rekening bank keluarga kekurangan dana sebesar dua trilyun. Kami memerlukan tuan untuk kembali dan memeriksanya.”

“Saya serahkan padamu.”

“Tuan Muda William, ini bukan hanya masalah uang. Ini menyangkut suksesi di perusahaan. Tuan harus datang.”

Sinar mata Aiya membara. “Baiklah. Saya akan kembali segera.”

“Mohon cepat kembali, dalam seminggu ini.”

“Percaya pada saya.” Setelah menutup telepon, Arya menghela napas.

Dalam tiga hari ke depan, Arya dan Salsa hampir tak pernah turun kecuali saat jam makan. Seakan tidak ada yang dapat menghalangi cinta mereka setelah memecah tahapan yang sangat intim. Tak ada yang lebih berarti dibandingkan menghabiskan waktu bersama orang terkasih..

Kembali ke Kediaman Anindito, Donni mendengar kabar tentang kekasih Salsa dari Emma, yang membuatnya sangat ingin tahu mengenai identitasnya. Walaupun dapat menerima laki–laki dengan latar–belakang biasa, adalah penting baginya untuk bekerja keras dalam hidup.

Sejak bisnis keluarga akan ditangani oleh Salsa, maka sangat baik baginya untuk mendapatkan seseorang yang mampu menangani urusan perusahaan sehingga membawa pada keadaan yang lebih baik.

“Sayang, saya sangat penasaran dengan laki–laki

itu. Bagaimana bila kita melihatnya dengan diam–diam?” Emma sudah tidak makan dan tidak tidur dengan baik belakangan in. Tidak ada yang memahami minatnya, tetapi dia bersemangat untuk mengetahui iaki-laki macam apa yang saat ini dikencani oleh anak

perempuannya.

Orang tua tentu akan melepas anak perempuan mereka ketika menikah suatu hari nanti dan pasangan tetua telah menerimanya. Belum lagi Tasya baru menginjak usia dua puluh empat tahun ini, yang merupakan usia yang pas untuk mulai memikirkan perkawinan.

Donni berpikiran sama dan mengangguk setuju. “Saya akan meminta seseorang untuk berdiam di satu tempat mengamati dan mengambil foto mereka untuk kita. Kita jangan sampai mengejutkannya.”

“Baik. Minta asistenmu untuk melakukannya. Katakan untuk mengambil foto wajah laki–laki itu dengan jelas, bakan punggungnya,” pinta Emma.

Seketika itu juga, Donni segera mengontak asistennya untuk bersembunyi di pintu gerbang lingkungan perumahan Salsa atau di area parkir mobil di lantai bawah tanah. Karena gambar ini harus diantar hari ini, asisten langsung melesat, menunaikan tugas yang diperintahkan untuknya.

Di satu sisi, Salsa tengah meringkuk dalam pelukan Arya di sofa di rumah itu, sambil membaui aroma tubuhnya sampai dia sepenuhnya merasa bahagia.

Arya menunjukkan sisi kasual dan lembut seorang kekasih ideal pada Salsa, yang tidak diketahui oleh siapapun.

Dia terlihat begitu menawan dalam T–shirt abu–abu yang sederhana. Terlepas bahannya biasa saja, tapi terlihat seperti dirancang khusus dan berkelas karena Arya yang mengenakannya. Aura tuan muda sirna ketika rambut poni menutupi keningnya, membuatnya tampak lebih muda dan lebih tampan. Arya

dengan mudah membuat jantung seseorang berdegup kencang pada pandangan pertama bila penampilannya seperti

itu.

Tip: You can use left, right keyboard keys to browse between chapters.Tap the middle of the screen to reveal Reading Options.

If you find any errors (non-standard content, ads redirect, broken links, etc..), Please let us know so we can fix it as soon as possible.

Report