Ruang Untukmu -
Bad 1190
Bad 1190
Ruang Untukmu
Bab 1190 Lathan Perwira
“Bu, apakah Ibu berhasil mengontak Qiara?”
“Dia tidak mengangkat panggilan tetapi juga tidak menyebarkan videonya. Ibu rasa dia sedang bersembunyi, tetapi Ibu akan terus mencarinya dan membawanya pulang ke rumah.”
“Bu, saya tidak ingin masalah ini berlalu begitu saja setelah Qiara berpura–pura menjadi diri saya agar mendapatkan kartu akses ke kamar kami saat itu.”
“Apa yang ingin kamu lakukan?” Perempuan itu, Mega Erwansyah, sedikit terkejut.
“Saya ingin pihak hotel meminta maaf dan memberikan kompensasi kepada saya untuk hal ini.” Bianca menggigit bibirnya. “Saya tidak akan membiarkan siapapun mengancam saya lagi.”
“Baiklah. Bagaimanapun juga pihak hotel harus bertanggung jawab. Lihat, betapa pucatnya wajahmu karena ketakutan,” ucap Mega saat bersimpati kepada putri keduanya.
“Ibu, bisakah Ibu lebih dulu mencari Qiara? Saya sangat khawatir dia akan mengungkap hubungan saya dengan Lathan. Lathan dan saya akan dicemooh dan dicela habis–habisan karena kencan bersama sebelum pertunangannya dengan Qiara batal.”
“Jangan khawatir, Ayah dan Ibu akan mengurus masalahmu dengan Lathan,” ucap Mega memastikan sebelum mengeluarkan kartu dari tasnya. “Ini, di dalamnya ada 300,000,000. Silakan kamu gunakan untuk menyenang–nyenangkan diri! Jangan merasa tidak enak bila ingin membeli pakaian bermerek. Keluarga kita mampu.”
“Oke, akan saya gunakan, Bu. Saya sayang Ibu,” ucap Bianca sambil memeluk Mega. Uang ini hasil penampilannya tadi malam. Dia mengenakan pakaian murah dan memamerkannya di depan ibunya, yang akhirnya memberi uang saku yang baru saja dia terima.
“Ibu akan bertanya pada pihak hotel untuk mengetahui apakah Qiara sudah meninggalkan hotel” Mega pun pergi.
Setelah kepergiannya, seorang laki–laki ke luar dari kamar mandi. Dia adalah Lathan Perwira, tunangan Qiara.
“Apakah Nyonya Shailendra sudah pergi?”
“Ibu baru saja pergi mencari Qiara. Kita akan meminta pihak hotel untuk bertanggung jawab akan masalah ini dan juga membuat laporan polisi. Lebih bagus lagi jika dia dikurung selama beberapa hari,” Bianca berdesis dengan gigi terkatup. Laki–laki itu memeluknya dengan mesra sambil berkata, “Kamu sudah begitu menderita karena saya, Bianca.”
“Omong kosong! Bersamamu adalah hal terindah yang terjadi sejak saya pulang.”
Lathan tersenyum lalu mengecup keningnya. Wajah kedua perempuan ini mirip, tetapi Bianca memiliki aura yang menggoda, sedangkan Qiara tidak punya apa–apa selain wajah cantik. Dia kaku dan tidak romantis, dan tidak mengizinkan Lathan untuk menyentuhnya. Lathan berencana
bermalam di hotel bersamanya, tetapi dia menyatakan tidak akan tidur bersamanya sebelum resmi menikah.
Yang ada dalam pikiran Lathan adalah, Saya ini bukan pendeta. Kenapa saya harus terus membujang? Tiga bulan setelah bertunangan, terjadi masalah besar. Putri kembar Keluarga Shailendra yang sudah lama menghilang telah ditemukan dan dibawa kembali ke rumah. Sekarang Keluarga Shailendra memiliki putri lagi, yang mirip dengan Qiara.
Lathan sudah melihat sendiri bagaimana Keluarga Shailendra menomorduakan Qiara dan selalu menyirami kasih sayang dan perhatian lebih kepada Bianca. Dia bahkan lebih terkejut saat mengetahui Bianca jatuh cinta kepadanya sejak pertama bertemu. Saat acara keluarga setengah tahun lalu, Bianca mabuk lalu menciumnya. Sejak itu, mereka pun menjalin hubungan rahasia.
Lathan ingin membatalkan pertunangannya dengan Qiara dan segera menikahi Bianca, tetapi sebelum dia melakukannya, Qiara sudah mengendus perselingkuhan itu. Pagi ini, dia menerobos masuk ke kamar seperti orang gila dan mengambil foto dan video keduanya.
Pertunangan belum dibatalkan, sehingga hubungan Lathan dan Bianca menjadi skandal. Oleh karena itu, dia membenci Qiara karena sudah mengacaukan keadaan.
‘Saya sudah melapor ke polisi. Biarkan pihak hotel mengurus proses penangkapan atas dirinya. Pokoknya, kita akan melihat dia di kantor polisi.” Lathan tidak akan memberi ampun kepada Qiara. Yang dipedulikannya hanyalah Bianca, dan bertekad bekerja sama dengannya untuk mengusir Qiara dari keluarga Shailendra. Dengan begitu, Bianca akan mendapatkan bagian yang lebih besar dari harta keluarganya.
Qiara tidak meninggalkan hotel. Dia sedang duduk di kafe di lantai paling atas. Berkali–kali dia terdorong untuk menyebarkan video itu, tetapi terus menahan diri.
Ini dikarenakan rentetan pesan dari orang tua yang diterimanya. Mereka tahu dia tidak akan mengangkat panggilan telepon, jadi hanya mengirim pesan untuk tidak menyebarkan video itu.
Salah satu pesan membuat Qiara menangis. “Bianca itu adik kembarmu. Kamu memiliki semua yang kamu inginkan sejak kecil, tetapi Bianca menderita di luar sana. Kamu kakaknya, tidak bisakah kamu berlapang dada dan membiarkannya memiliki Lathan?”
If you find any errors (non-standard content, ads redirect, broken links, etc..), Please let us know so we can fix it as soon as possible.
Report